<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d37684113\x26blogName\x3ddjaya4indonesie\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://djaya4indonesie.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://djaya4indonesie.blogspot.com/\x26vt\x3d-4283170324132877227', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Thursday, September 06, 2007

Paris n'est pas seulement la beauté




je veux bien vous raconter tous les histoires que j'ai passé là ...mais je crains que ça vous ennuie,hehe

alors, paris n'est pas seulement la beauté...ce soir la, je suis sorti avec da fago à environ 11 h, dans le metro y avait un blanc qui a trop bu de l'alcool...o la la, il parlait n'importe quoi...surtout le rasisme sur les noires "ta couleur noire...etc",on l'a regardé mais on a rien fait...Puis je me souviens d’une amie avec qui j’ai travaillé pour medecins du monde. Elle m’a dit qu’a paris, on ne vous regardes jamais comme on la regardes en indonesie malgre sa couleur blanche. (wong jowo seneng banget melototi bule,n’est ce pas ?)Elle a dit de plus qu’on s’en fou comment vous etes, vous vous habillez, etc…Mais là, ce que j’ai vu ..c’est plus grave non ??

et quand je suis rentré a 3-4 h du matin, j'ai vu des polices qui etait en train de fouiller les noirs...j'allais presque pleurer...parce que ---comment je peux te decrire la situation----chaqun contre le mur..silence..les noires etaient comme les graves criminels, comme des forçats..n’importe qui les filles, les petits adolescent,tous les noirs qui passent ce coin, la police va les arreter...je savais pas ce qu'ils ont fait exactement...

sans papiers peut etre…mais y a aussi de philipens, chinois…algerien, non ?

voila, d'autre cote , paris n'est pas tres propre, les jardins public sont propres, mais dans la rue ,surtout pres d'ou j'habite, est pareille comme yogya.






Rasanya ingin ku ceritakan semua hal yang aku alami di Paris, meskipun memalukan dan tampak bodoh (ndeso), tapi aku sadar tak semua dari kalian (teman-temanku) adalah pembaca yang sabar dan tak mudah bosan..




Jadi, cerita yang ini, mungkin akan menampar mimpi kalian tentang Paris atau Prancis, tahu ngga, Paris tidak hanya keindahan!!!Aku sampai jengkel banget, sore itu aku keluar malam sama Da Fago, mau ke klub sama temen-temen dia, sekitar jam 11 malam. Nah, waktu di metro ada orang kulit putih, enfin dia lagi mabuk, teriak-teriak ngata-ngatain orang kulit hitam...rasis gitu. Okey aku mengerti dia sedang dalam keadaan mabuk, artinya dia mengatakan kalimat-kalimat dengan tidak sadar. Tapi, kalimat-kalimat itu sudah terlanjur keluar , dan aku yakin yang tersindir (sodara-sodara berkulit hitam) pasti sakit hati.




"kulitmu yang hitam...dan tralala tralali...", aku aja sakit hati apalagi mereka. Orang-orang lain seolah ngga mau tahu, semuanya mendiamkan si busuk itu mengeluarkan tahi nya lewat mulutnya yang kotor dan berbau alkohol! Aku jadi ingat kata Diane, administrasi di MDM, dia bilang bahwa di Paris, tak ada orang yang melihat kita dengan "certain regard bizarremment". Maklum, waktu dia di Yogya orang jawa enfin orang indonesia suka sekali melihat dia dengan aneh (tepatnya "kagum", kita setuju kan kalo menurut orang kita orang berkulit putih itu cantik?). Alasannya cukup satu, dia bule. Nah ini, yang aku lihat sepertinya lebih parah...karena orang melihat tidak dengan tatapan "kagum" melainkan menghina.




Dan waktu aku pulang, ada yang lebih parah lagi, Razia kulit hitam! Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dua polisi yang menggeledah orang-orang kulit hitam di salah satu sudut jalan jam 3 pagian. Aku hampir menangis, karena...tampak sekali ketertindasan mereka. Suasananya tegang, dan tentu saja sepi karena sudah hari masih sangat dini.




Kok aku si orang asia dan Da Fago dengan wajah jepangnya, tidak dihentikan? Kami jalan kaki lurus saja, Da Fago marah waktu aku mau ambil foto mereka....




Mungkin mereka sans papier, atau sans domicile...yang akhirnya aku temui dans le bousculade, beberapa minggu setelah malam itu. Mereka demonstrasi di depan Assemble Nationale...enfin tidak hanya kulit hitam, tapi semua orang berbagai jenis kulit yang peduli terhadap hak asasi manusia.




Dan juga aku kasih tahu, kalau Paris ngga bersih bersih banget, di Taman Kota memang bersih, tapi di jalan-jalan laen, apalagi di dekat tempat aku tinggal di 18 eme arrondissement, kotor. Banyak sampah juga, meski tak separah Yogya.